Rabu, 17 September 2008

Abis melaLui hrY yang inDh

Cpexxx...
CApEk ne abis LEs..

Ndak Papa lah
Yang peNting kann
TetEp semngat n Shat..

Y gak ????
Kmaren aq ktemu nax Tow
tPi, dy nya somBing2 ja Tuch
TambH ksEK decH,...

Sabtu, 13 September 2008

gE D wRnET NE..

MAleeeeeeeeeeeeezzzzzzzzz....
Dh capex,..becek..gak da ojek..
My class jGa mo dipinDahin
sEbEELL...3X
kgK BS NGEkER GE DECH
yA gk papa Deh..
Asal daPEt Klaz..
GooD LUck 11a3
PiSau bELati is the Best...!!!

Jumat, 12 September 2008

Jangan PeRNah Putus Asa

DisNi...
Du2q terdiam
MEratapi kesenDIrian q...
MeNunggu..
Entah Smpai kapan....
Letihh,,...Lesuuuu...
hiDupq..
Tapi...Q mengerti
Bahwa hIdUP
adalah "PERJUANGAN"

MeNANti en MenUnggu ??

Assiiiiiiiiiiiiiiiiiik...........,,
Akhirnya seSewtu YaNg aq tUnggU..
Bentar ge BkL DteNG....
sENAngnyaaaaaaaaaa............
BentAr ge BuBAR ne, ma nax IA3
SeMAngat...!!!!
AqGe kesal ma SseOrang, OrangnYa rHasia
tpi,.ndak papAlah..
Pwasa Jga khaaaaaannn.......

Senin, 08 September 2008

Gadisku, Hartaku



Mika, salah satu cewek di sebuah SMU yang anak-anaknya tergolong nakal dan berandalan. Tapi Mika bukannya seperti siswa siswi lainnya. Dia gadis yang baik dan sangat sopan. Teman-temannya sangat menyayanginya. Suatu ketika, Mika menjumpai seorang teman masa kecilnya. Namanya Rio. Mika sangat senang. Tapi, lai hal dengan Rio, Rio sama sekali tidak mengenal Mika lagi. Mika menjadi sangat sedih. Tapi, gak papa lah. Toh...Mika adalah gadis yang kuat dan periang. Beberapa hari setelah pertemuan itu, Mika tidak mengingat lagi Rio. Tapi, emang nasib Mika yang sial, dia bertemu dengan teman masa kecilnya lagi, yaitu Rio. Kali ini, Rio menyapanya...Itu membuat Mika merasa dia tidak perlu marah dengan sikap Rio kemaren. Tapi, beberapa saat kemudian...Rio ternyata telah berubah, dia telah menjadi cowok yang sangat tampan. Tapi sayang, dia sama sekali tidak mempunyai hati. Pertengkaran yang terjadi di depan sekolah Mika itu membuat Rio kalah alias berkelahi disarang lawan sendiri. Setelah kejadian itu,..."Mi..kamu napa, kok kayaknya lesu banget. Kamu sakit ya...?tanya salah satu sahabat mika, yani. "Ngak koq, ndak da papa."ucap mika dengan terus saja memaksa senyumnya untuk menampakkan diri. Ooo.....,ya udah dech kalau gt. Pembicaraan itu berakhir saat bel pulang sekolah mereka berbunyi.

Emang dasar......Si Rio tu kok jadi kayak gitu ya sekarang. Padahal dulu dia kan baik, penyayang ge."Ucap Mika sambil menyisir rambutnya yang seperti sunsilk. Berhara-hari Mika memikirkan Rio, tapi semenjak kejadian depan sekolah Mika, Rio ngak pernah menampakkan diri di muka Mika lagi. Mika seneng sich. Tapi...Mika terus saja memikirkannya. Akhirnya, suatu hari Mika berjalan-jalan sendirian.Mika melihat Rio, dengan penasaran,...Mika mengikuti Rio. Ternyata Rio berhenti disebuah rumah kumuh. Mika menjadi keherannan. Apa yang dilakukan Rio disana?? Apa Rio jatuh miskin?? Masak sich, kemaren aku masih lihat dia pake mobilnya..."semua itu berkecambuk di hati Mika. Mika memutuskan untuk menghampiri Rio. Rio terkejut melihat Mika telah berada dihadapannya. Tanpa berkata apa-apa,..Ro menarik tangan Mika. "Kamu kok ada disini?"tanya Rio tanpa melepas genggamannya. "Lepasin dulu...baru aku jawab,,,lagian kamu sendiri ngapain disini. Lagian ini juga tempat umum."jawab Mika sambil melepas tangannya dari genggaman Rio. Rio berusaha menahan diri..Lalu, ntah kenapa beberapa saat setelah pertengkaran kami..Rio mengajakku untuk bicara baik-baik. Tidak seperti biasanya sich. Tapi aku berusaha mendengarnya dengan seksama. Ternyata aku baru tau kalau Rio yang dulunya sangat pintar. Ternyata diskors dari sekolah. "DISKORS". Aku bener-bener terkejut mendengar berita itu. Kalau bukan dari mulut Rio sendiri, aku ngak akan percaya. Tiba-tiba..."Maukah kamu jadi guruku..?"ucap Rio sambil menggenggam tanganku lagii"WHAAAAATS?????????"Dia nyuruh aku untuk jadi gurunya, sinting kali tu anak. Padahal dia tau sejaka awal kalau aku bersekolah di tempat anak-anak yang jauh diatas pintar. Saat itu, aku hanya berpikir kalau Rio sudah gilaaa......Tapi, tatapannya itu membuat aku ngak bisa ngomong apa-apa lagi dan menyetujuinya....(Sambungannya kapan-kapan ya....)

Jumat, 05 September 2008

Impian

Aku...
Berdiri melihat sesuatu
Yang tak kan bisa kulihat
Aku...
Menginginkan sesuatu
Yang takkan bisa kugapai
Apakah aku salah???
Apakah aku terlalu menjadi
Gadis pemimpi yang impiannya
Takkan bisa menghampirinya
Ingin aku teriak..
Menangis...
Tertawa...
Bahkan terkadang aku ingin
Pergi ke tempat
Yang tiada satupun orang tahu
Ingin rasanya aku pergi
Pergi dan takkan kembali


Kamis, 14 Agustus 2008

pelukis terkenal

Vincent van Gogh

Vincent van Gogh

Potret dirit (1887)
Nama lahirVincent van Gogh
Lahir30 Maret 1853
Zundert, Belanda
Wafat29 Juli 1890 (37 tahun)
Auvers-sur-Oise, Perancis
KewarganegaraanBelanda
BidangPelukis
AliranPasca-Impresionisme
Karya terkenalPemakan kentang, Bunga matahari, Malam berbintang, Potret Dr. Gachet

Vincent Willem van Gogh (ucapan Belanda: [vɪnˈsɛnt vɑnˈxɔx] ) (30 Maret 185329 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.

Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Ia baru menjadi seniman pada tahun 1880. Mulanya karya-karyanya menggunakan warna-warna yang suram. Baru ketika di Paris ia berjumpa dengan impresionisme dan neo-impresionisme yang warna-warnanya yang lebih cerah dan gaya lukisannya dikembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisannya ini mencapai tingkat perkembangannya yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Perancis.

Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme.

Vincent Van gogh didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Van Gogh juga pernah memotong telinganya sendiri.

Pada akhir hidupnya, ia merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole, dia tetap melukis.

Lukisan-lukisan karya Van Gogh

† Merupakan lukisan yang mencapai rekor nilai penjualan tertinggi.